adapun komponen-komponen dari sistem starter adalah sebagai berikut :
1. Baterai
Baterai merupakan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan sumber tegangan dan arus listrik pada sistem starter.
2. Fusible Link
Fusible link merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengaman komponen kelistrikan ketika terjadi
hubungan singkat atau kelebihan arus dari sumber tegangan.
3. Igniton switch
Ignition switch merupakan komponen yang berfungsi untuk memutus dan menghubuingkan sumber arus dari baterai. dengan komponen ini sistem starter dikendalikan.
4. Motor starter
Motor starter adalah komponen yang berfungsi menghasilkan gerakkan mula pada engine dengan cara memutarkan fywheel. Adapun komponen dari motor starter adalah sebagai berikut
Prinsip Kerja Motor Stater.
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.
Fleming Left Hand Rule
- Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
- Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
- Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri Fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.
a. Field coil (kumparan medan)
Field coil dibuat dari lempengan tembaga dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil. Field coil hanya terdapat pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe elektromagnet.
Field coil dibuat dari lempengan tembaga dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Field coil disambungkan secara seri dengan armature coil agar arus yang melewati field coil juga mengalir ke armature coil. Field coil hanya terdapat pada sepeda motor yang menggunakan motor starter tipe elektromagnet.
b. Armature
Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, armature shaft, komutator serta armature coil. Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Armature terdiri atas sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, armature shaft, komutator serta armature coil. Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
c. Yoke dan pole core
Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
Yoke (stator) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder. Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
d. Brush
Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Motor starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif) tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Pada bagian stator diikatkan field coil dan pole core yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Untuk memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping dengan adanya perbandingan gigi sproket (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan putaran output menjadi lebih kecil, sehingga momen putarnya akan lebih besar.
Brush dibuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Motor starter pada sepeda motor ada yang mempunyai dua buah sikat (satu sikat posisitf dan satu sikat negatif) dan empat buah sikat (dua sikat positif dan dua sikat negatif) tergantung dari beban mesin yang akan diputar. Pada bagian stator diikatkan field coil dan pole core yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Untuk memperbesar momen putar yang dihasilkan motor disamping dengan adanya perbandingan gigi sproket (pinion) pada motor starter dengan gigi sproket pada crankshaft, maka pada salah satu ujung armature terdapat gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan putaran output menjadi lebih kecil, sehingga momen putarnya akan lebih besar.
e. Starter Relay
Starter relay (solenoid switch) ada yang sederhana dan pre-en gaged starter. Starter relay yang sederhana maksudnya adalah sejenis relay biasa yang hanya terdiri dari sebuah kumparan dan empat buah terminal dan ditempatkan terpisah dari motor starter. Starter relay ini pada umumnya digunakan pada motor berukuran kecil. Starter relay jenis pre-engaged starter umumnya terdapat pada motor besar. Solenoid ini bertugas seperti relay, menghubungkan arus yang besar dari baterai ke starter motor dengan bantuan sejumlah kecil arus listrik yang dikontrol dari kunci kontak.
Terdapat dua kumparan dalam starter jenis pre-engaged, yaitu pull-in coil dan holding coil. Pull-in coil bertugas menarik plunger melawan spring hingga kontak terhubung, dan holding coil bertugas menghold plunger pada posisi tertarik agar pengontakan tetap berlangsung. Shift lever bertugas untuk menggeserkan pinion gear motor starter ke depan hingga terkait dengan flywheel gear.
f. Overrunning clutch/starter clutch dan gigi pinion
Overrunning clutch/starter clutch bertugas menyalurkan putaran yang dihasilkan motor starter ke flywheel dan mencegah terjadinya overrunning atau menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putara flay wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical Spilne mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pelepasan gigi pinion dan ring gear.
Cara kerja sistem starter
Sistem starter memiliki rangkaian kelistrikkan sebagai berikut
Saat kunci kontak ON
Saat kunci kontak ST(berkaitan tidak penuh)
Saat kunci kontak ST(berkaitan penuh)
Starter relay (solenoid switch) ada yang sederhana dan pre-en gaged starter. Starter relay yang sederhana maksudnya adalah sejenis relay biasa yang hanya terdiri dari sebuah kumparan dan empat buah terminal dan ditempatkan terpisah dari motor starter. Starter relay ini pada umumnya digunakan pada motor berukuran kecil. Starter relay jenis pre-engaged starter umumnya terdapat pada motor besar. Solenoid ini bertugas seperti relay, menghubungkan arus yang besar dari baterai ke starter motor dengan bantuan sejumlah kecil arus listrik yang dikontrol dari kunci kontak.
Terdapat dua kumparan dalam starter jenis pre-engaged, yaitu pull-in coil dan holding coil. Pull-in coil bertugas menarik plunger melawan spring hingga kontak terhubung, dan holding coil bertugas menghold plunger pada posisi tertarik agar pengontakan tetap berlangsung. Shift lever bertugas untuk menggeserkan pinion gear motor starter ke depan hingga terkait dengan flywheel gear.
f. Overrunning clutch/starter clutch dan gigi pinion
Overrunning clutch/starter clutch bertugas menyalurkan putaran yang dihasilkan motor starter ke flywheel dan mencegah terjadinya overrunning atau menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putara flay wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical Spilne mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pelepasan gigi pinion dan ring gear.
Cara kerja sistem starter
Sistem starter memiliki rangkaian kelistrikkan sebagai berikut
Saat kunci kontak ON
Saat kunci kontak ST(berkaitan tidak penuh)
Saat kunci kontak ST(berkaitan penuh)