PAJAK Kendaraan atau BBM yang dinaikkan?


Antara dua pilihan, menaikkan pajak atau menaikkan harga BBM.  Tentu masih segar dalam ingatan kita mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM pada pertengahan tahun ini. Dalam rencana pemerintah ini tentu juga ada hal yang pro dan kontra. Nah bagi yang pro tentunya memiliki pandangan tersendiri mulai dari pertimbangan APBN dan Penyalahgunaan subsidi yang selama ini kurang tepat sasaran. Nah bagaimana dengan yang kontra? Tidak dipungkiri pihak-pihak yang kontra terhadap rencana ini akan merasakan dampak yang lebih besar.  Misalnya saja dengan naikknya harga BBM akan memberikan pengaruh pada harga pangan yang beredar di pasaran, harga kebutuhan pokok lainnya yang juga akan mengalami peningkatan harga. Dari hal itu tentu akan menambah angka kemiskinan dari masyarakat karena yang semula mampu menjangkau kebutuhan pokok kini dengan kenaikan harga BBM tidak bisa menjangkaunya. 

Di sini penulis memiliki pendapat bahwa daripada  menaikkan harga BBM lebih baik menaikkan pajak. Dalam hal ini pajak yang dimaksudkan adalah yang berkaitan dengan barang-barang yang menggunakan sumber energi BBM. Misalnya saja kendaraan bermotor, pabrik, dan sebagainya. Nah kalau saja bisa dijadikan alternatif sebagai penyelamatan APBN mungkin bukan suatu hal yang tidak mungkin dilakukan. Alternatif ini bisa dijadikan solusi karena jumlah populasi kendaraan bermotor setiap tahunnya  terus meningkat. Bahkan tiap bulan saja kenaikan kendaraan mencapai ratusan ribu unit. Kalau tiap kendaraan pajaknya dinaikkan pasti akan mendapatkan masukkan yang lebih dari para pemilik kendaraan bermotor, di samping itu jika pajak kendaraan bermotor naik kemungkinan penurunan jumlah kendaraan yang mengkonsumsi BBM menurun terus ada karena besarnya pajak menjadi salah satu hal yang menghambat pertumbuhan kendaraan.  Dengan demikian subsidi untuk BBM bisa dikurangi. Itu salah satu dampak yang mungkin bisa dipertimbangkan dari menaikkan pajak kendaraan untuk menyelamatkan APBN dari subsidi yang kurang tepat sasaran. 

Dan satu hal yang mungkin masih menjadi penyakit yang harus di sembuhkan dari negara ini adalah adanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Jika negara ini bebas dari hal itu bukan tidak mungkin APBN yang hilang bisa di minimalisir. 

Demikian singkat pendapat yang mungkin bisa bermanfaat bagi pembaca.

terima kasih dan mohon  masukkannya untuk memajukan tulisan ini.